Minggu, 07 Mei 2017

Lembah Ramma yang Gagal

hai...Kabar gimana sehat ? alhamdulila... uda lama banget ngak buka blog ini.
berhubung saya nya bukan bloger sejati. jadi nulis nya 3 tahun sekali deh.hehe..😂.
ouh iya . Kali ini saya pengen menceritakan pengalaman saya tiga tahun belakangan ini.
Pasti kamu uda tau belakangan ini anak-anak zaman sekarang pada giat-giat nya mendaki gunung, terlepas mereka pecinta alam ataupun sekedar ikut-ikutan.
Nah, saya juga belakangan ini agak akrab dengan alam. Tapi saya bukan pecinta alam, saya cuman penikmatnya saja . Soalnya untuk menyandang nama pecinta alam itu ngak sembarangan. Karena Cinta itu harus di buktikan . ya kan ? 
Nah, kali ini saya mau membagikan pengalaman saya ketika pertama kali mendaki , menjadi seorang pendaki amatir.
Kurang lebih begitu . 



Kegagalan Menujuh Lembah Ramma.

Lembah Ramma , terletak di kecamatan tinggimoncong kabupaten gowa Sulawesi Selatan.Waktu itu tempat ini jadi primadona untuk segelintir kaula muda yang ingin menjajakan kaki mereka di atas ketingian. Di karenakan aksesnya yang tidak begitu sulit. Jadi tempat ini cocok untuk pendaki amatir seperti saya . 😂.
Untuk menuju Lembah Ramma, pertama kita harus menuju desa Lembanna yang terletak di kaki pegunungan Bawakaraeng.
Kira-kira waktu tempuh dari Kota Makassar sekitar 2 jam. Ngak terlalu jauh kan, jadi wajar jika tempat ini banyak di gemari kaula muda yang ada Kota Makassar dan sekitarnya . 

Jadi waktu itu saya di ajak oleh teman lama saya untuk ke tempat ini.  Saya sedikit penasaran dengan tempat yang di maksudkan. Jadi saya coba search di google dan ternyata luar biasa...Expentasi  saya langsung sampai ke langit ke tujuh mengenai tempat ini. Jadi tanpa pikir panjang saya mengamini untuk ikut . 

Berangkat dari Makassar sekitar jam 9 pagi, berangotakan 10 orang kamipun bergegas memulai perjalanan panjang yang belum menentu ini, canda tawa mengiringi di sepanjang jalan ini sungu suasana tak terlupakan bersama mereka . 

Tiba di kota malino kami beristrahat sejenak dan mengisi kekosongan perut yang sedari tadi minta di isi . Selepas beristirahat kamipun melanjutkan perjalanan. Tibalah kami di Desa Lembanna, desa terakhir yang di jumpai sebelum memulai pendakian. Desa ini begitu indah dengan penduduk yang sangat ramah merekah tidak sungkan-sungkan untuk menyapa ataupun melempar senyum kepada kami.Cuaca di tempat ini sangat dingin seperti cuaca pegunungan pada umumnya, mayoritas penduduk disini adalah petani. Sejauh mata memandang hanya hamparan sayuran . kayak main harvesmoon saja yah 😂.









Kamipun menitipkan motor kami di salah satu rumah milik warga, dan setelah selesai berdoa kamipun memulai perjalanan dan tak lupa membaca tata tertip pendakian. sebagai amatir yang baik dan taat pajak mesti baca nih . 😂 
Perjalananpun dimulai dengan menyusuri perkebunan milik warga,tak lama berselang kita menjumpai hutan pinus . 
trecknya masi lumayan nyaman masi berupah jalanan datar. Kamipun melanjutkanya memasuki rumput belukar sampai menemui sebuah tuguh yang menandakan kami telah sampai di Pos pertama. Di pos pertama ini jalanan akan bercabang, jalan pertama menuju puncak Gunung bawakaraeng. Sedangkan jalan kedua menujuh lembah ramma.
Jadi kami tau kelas kami ada di mana, sebagai amatir mesti sadar diri juga haha🐴




Sepanjang menuju Lembah Ramma ini, kita akan menjumpai sungai-sungai kecil. Kira-kira ada tiga sungai yang di lewati sebelum mencapai puncak talung. Sesekali kami singgah untuk beristirahat atau sekedar berfoto, sebagai amatir juga perlu foto 😄



Perjalanan kamipun sempat terhambat di karenakan hujan turun , udara sekitarpun semakin menjadi dingin, mana ngak bawa jas hujan juga 😂 amatir nya kelihatan . 

Dan sampailah kami di Puncak Talung . view di sini sangatlah indah, kamu bisa melihat Lembah Ramma dari kejauhan .
dan untuk menuju Lembah Ramma terdapat dua jalan pilihan .Yang pertama jalan memutar, atau orang-orang sering sebut jalur sapi. Dan yang kedua jalur pintas. Jalur ini bisa lebih mempererat hubungan kita dengan sang pencipta.
Soalnya kemiringan jalan ini 80 derajat,
Jadi sebegai amatir yang taat tata tertip dan pajak, kami memutuskan untuk tidak memilih jalan ini . Kami memutuskan untuk menginap di Puncak Talung di karenakan hujan dan langit sudah gelap . Kami memutuskan untuk membangun tenda sambil memulihkan tenaga juga mengisi perut .

Sepanjang malam saya susah tidur, dikarenakan cuaca yang sangat dingin dan hujan yang tak henti-henti ,expentasi saya sudah turun beberapa tingkat dari yang saya bayangkan semula,tapi saya belajar satu hal jika harapan tidak selalu sejalan dengan kenyataan . Pikiran saya selalu tertujuh di rumah saya, kadang dalam hati berkata kenapa saya disini harusnya saya tidur di rumah di temani selimut tebal.
Amatir mulai mengeluh 😂

Saya terbangun subuh, hujan juga sudah redah, ngak tau kapan redah nya ngak pamit. Setelah keluar dari tenda dan mulai menatap sekeliling Subahanallah... Dan sayapun bergumang dalam hati, kenapa tidak dari dulu Saya kesini. 
paginya kami berencana untuk ke Lembah Ramma , tapi ada suatu kondisi yang mengharuskan kami untuk membatalkannya di karenakan ada keperluan mendadak dan mengharuskan kami kembali ke makassar.
Jadi harapan saya untuk ke Lembah Ramma gagal tapi itu bukan masalah, selama kamu menikmati perjalananya hasilnya itu bukan yang utama .
Dan ini adalah pengalaman berharga bersama teman-teman dan bisa menjadikan suatu pelajaran bahwasanya mendaki itu bukan perkara yang mudah. Di gunung kamu bisa kehilangan apa saja. Tak ada yang bisa kau andalkan selain raga dan pikiranmu. Tapi di balik semua itu mendaki itu memiliki jalinan tersendiri di dalam dirimu. Dan saya masi ingin mencoba lagi . 

oke deh bro sist , makasi uda mampir di Blog amatir saya 😂.  Putus asa gak apa-apa asal jangan putus makan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar